Hello, readers!

Foto Saya
Neda
Fatna Hendry Ayuneida. Thanks for visit, guyz
Lihat profil lengkapku

Sabtu, 06 Juli 2013

Doaku kepada Tuhan, untukmu.


“Lihat deh foto kamu yang ini, mulut kamu belepotan krim stroberi gitu, sampe ga keliatan mana mulutnya.” Dan kemudian kita tertawa bersama, terbahak-bahak. Sampai masing-masing dari kita saling memegang perut . Mungkin kotak tertawa kita hampir rusak karena ledak tawa itu.

Dulu masih seperti itu. Di kota ini, kota kelahiran kita. Kota tempat kita bertemu dan berkenalan. Kota tempat kita membangun kenangan. Dan kota dimana rasa antara kita muncul secara lembut.  Sampai kamu benar-benar meninggalkan aku bersama bayanganmu dan kenangan kita. Jauh di kota orang yang belum pernah kamu hidupi sebelumnya. Hanya kamu, seorang diri.
 Kamu bukan milik siapa-siapa, terlebih aku. Terlalu egois apabila aku menganggap kamu hanya milikku. Aku tau kamu milik Tuhan. Aku tau yang bisa melindungi dimanapun kamu hanya Tuhan. Ke-khawatiranku pada keadaanmu di kota-mu yang sekarang tidak akan berpengaruh sama sekali dengan takdir Tuhan. Aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk kamu. Untuk melindungi kamu, untuk menjauhkan kamu dari sesuatu yang bisa membuat aku kehilanganmu. Jarak antara kita terlalu jauh. Jarak yang membuat kedua tanganku terlalu pendek untuk bisa merengkuhmu dari bahaya manapun. Benar, aku tidak bisa berbuat apapun untukmu. Aku titipkan semua pada Tuhan. Rasaku, rinduku dan doaku. Semua tersebut di akhir ibadahku. Selalu ada namamu disitu, nama yang selalu menjadi inspirasiku. Tuhan sahabat baikku, Dia mau membantuku untuk menjagamu. Dia tidak pernah tidur, akan selalu menjagamu. Selalu, bila aku merindukanmu, aku selalu berbicara pada Tuhan, di dalam doaku. Agar Dia bisa menyampaikan rinduku kepadamu.
Doaku, agar Tuhan selalu berada di sampingmu, menghangatkanmu waktu dingin dan menopangmu saat kamu jatuh. Aku sudah menitipkan seribu pesan untuk kamu disana. Aku berpesan kepada Tuhan, agar Dia selalu menjagamu. Dimanapun kamu.

0 komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 06 Juli 2013

Doaku kepada Tuhan, untukmu.

Diposting oleh Neda di 09.37

“Lihat deh foto kamu yang ini, mulut kamu belepotan krim stroberi gitu, sampe ga keliatan mana mulutnya.” Dan kemudian kita tertawa bersama, terbahak-bahak. Sampai masing-masing dari kita saling memegang perut . Mungkin kotak tertawa kita hampir rusak karena ledak tawa itu.

Dulu masih seperti itu. Di kota ini, kota kelahiran kita. Kota tempat kita bertemu dan berkenalan. Kota tempat kita membangun kenangan. Dan kota dimana rasa antara kita muncul secara lembut.  Sampai kamu benar-benar meninggalkan aku bersama bayanganmu dan kenangan kita. Jauh di kota orang yang belum pernah kamu hidupi sebelumnya. Hanya kamu, seorang diri.
 Kamu bukan milik siapa-siapa, terlebih aku. Terlalu egois apabila aku menganggap kamu hanya milikku. Aku tau kamu milik Tuhan. Aku tau yang bisa melindungi dimanapun kamu hanya Tuhan. Ke-khawatiranku pada keadaanmu di kota-mu yang sekarang tidak akan berpengaruh sama sekali dengan takdir Tuhan. Aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk kamu. Untuk melindungi kamu, untuk menjauhkan kamu dari sesuatu yang bisa membuat aku kehilanganmu. Jarak antara kita terlalu jauh. Jarak yang membuat kedua tanganku terlalu pendek untuk bisa merengkuhmu dari bahaya manapun. Benar, aku tidak bisa berbuat apapun untukmu. Aku titipkan semua pada Tuhan. Rasaku, rinduku dan doaku. Semua tersebut di akhir ibadahku. Selalu ada namamu disitu, nama yang selalu menjadi inspirasiku. Tuhan sahabat baikku, Dia mau membantuku untuk menjagamu. Dia tidak pernah tidur, akan selalu menjagamu. Selalu, bila aku merindukanmu, aku selalu berbicara pada Tuhan, di dalam doaku. Agar Dia bisa menyampaikan rinduku kepadamu.
Doaku, agar Tuhan selalu berada di sampingmu, menghangatkanmu waktu dingin dan menopangmu saat kamu jatuh. Aku sudah menitipkan seribu pesan untuk kamu disana. Aku berpesan kepada Tuhan, agar Dia selalu menjagamu. Dimanapun kamu.

0 komentar on "Doaku kepada Tuhan, untukmu."

Posting Komentar

Thanks, readers.

Kalkulator KPR